Minggu, 10 Januari 2016

20 !



Its 20 !
Everybody said to me 
for being mature
Be grown up
Just left the childish behind
Something that i thought
Its my beginning
The start of my dreams
My first step
Being the part of the world people
Hey! No time to crawl
Too slow for walk
Just run and hold the sky
Feel the wind blow my hair
Feel my breath beating fast
And my eyes keep on straight
Its 20 !
Time to make a change
Let my idea spread up
Its 20 !
The future calling
To makes me believe
That my dreams will be comes true
Its 20 !
Less crying
Just do it
Its 20 !
Less complaining
Just trought it
Keeping fight on i believe in

Selasa, 05 Januari 2016

Retakan

Menyadari bahwa beton itu keras
Namun tak sekeras baja
Tetap mudah dihancurkan
Hingga sisa puing puing,
Sekali ketok
Dengan hantaman palu besar
Membuat retakanya membesar
Jika kepala bagai beton
Dan lidah bagai palu
Layaknya berusaha kuat
Menyusun balok betonya
Beranggap pada benteng
Yang tak terkalahkan
Pasir pasir hitam
Serta debu debu  kapur
yang membentuknya
Mengeraskanya
Dan terkadang hancur dengan palunya sendiri

Kamis, 24 Desember 2015

Sang pangeran kecil

Sebuah dongeng
Tentang anak laki laki
Dengan julukan pangeran
Kisah yang Begitu mendunia
Penuh makna
Menceritakan banyak kisah
Dimulai dari pengharapan,

Pertemuam, cinta , Keraguan,

Pencarian,
Hingga sebuah perpisahan,
Kata kata yang begitu indah diutarakan
" hanya melalui hati, sesuatu yang berharga merupakan hal yang tidak terlihat oleh mata"
Penuh dengan dialog yang manis
"Pangeran : dia hanyalah mawar biasa tapi dia begitu sombong,
Rubah : dia berharga karena dia mawarmu, kaulah yang membuatnya special "

Menceritakan sebagian kisah sang pangeran,

Menanti seorang teman

Karena sebuah mawar berharganya,
Dia berkelana
Ditemani bintang dia bersinar
Menyatu pada jiwanya
Jangan pernah dilupakan
Ingatlah bintang yang bersinar
Kala itu akan ada kisah
Sebuah dongeng
"Sang Pangeran kecil"

Hurt

When we get so tired of our life
We are being hurt
For every scold
Every mistakes
Judge to
Every problem comes
Its such as the invicible gun
Makes you died for a while
Died your brain
You couldnt think right
Makes to scream loader
Wanna run to anywhere
Away for any pain
Till you sleep and down
Its being hurt
Fall down the heavy stone to our heart
There's no bleeding
But its more poignant
And being sicks
More being hurt
Will getting mad
Frustated
Blame to anything
Everything so dark
And blind
Then getting lost
But hurt makes us strong
Makes us know the dark part
Makes us understand of being so sick
Of something that bad for us
Then know what we are stand for



Minggu, 13 Desember 2015

Regarding

Like the sun freezing
When touching your smile
The sign of agree that you look so stunnin' 
and bright than the sky background
The gesture the way you show the side of you 
Mixing in delicious more than chocolate 
and strawberry short cake
And So addiction
So hard to ignore
This desire told
That you are the reason
Of my journey
With the difference point of you
The uniqueness
Cheers to keep struggling
And the music turn on
Sing a song of the night
The beautiful night
And everybody screaming out
Not except you are
Laughing for every moment Together
But only both of us just hearing
Cause that your laugh is the main song
No lyric
Just rhythms
Hypnotizing
Then the freeze melt without sun
Just you enough


Minggu, 29 November 2015

Selepas hujan

Selepas hujan turun
Wangi tanah semerbak
Membawa ketenangan
Membius sukma dalam hening,
Langitpun ikut bergembira
Memancarkan beningnya biru,
Tak luput mengajak
Bunga bunga tuk saling bersapa
Melebarkan kelopaknya,
Memamerkan keindahanya
Berlomba lomba pada pelangi
memikat setiap mata yang melirik
Hingga tak sabar Udara tuk berbisik merdu
Mengusap halus
Membangunkan tangkai tangkai
Yang tertidur
Bersama daun daun
Yang riang terbasuh,
Keindahan yang sederhana
Lukisan yang hidup dalam ingatan
Saat saat dimana
Selepas hujan turun


Sabtu, 21 November 2015

RINDU

Memaksa diri tuk keluar
Pelik yang terpendam
Menarik hati bicara
Berkata kata meneriakan
Rindu,
Layaknya angin sore berhembus ,
Pelan tapi menggetarkan
Membawa hanyut dalam cerita lama
Memasuki gerbang yang bertuliskan
Rindu,
Saat saat dimana mata mengadah
Menerawang langit dengan birunya,
Berandai pada awan tuk menghantarkan
Rindu,
Namun langkah tetap berjalan
Walau tanpa arah,
Kaki kan membimbing menuju
Rindu,
Lelah kini yang tersisa
Menopang beban pada penyangga,
Yang kini merapuh tak dapat menahan
Rindu,
Cukup hari penuh rindu,
hadir dan menemani
Dikala nyata tak seindah fana.